Konsep akuntansi merupakan suatu
anggapan dasar yang kita terapkan pada perusahaan dan bisnis kita. Konsep dasar
akuntansi harus diterapkan apabila kita
juga ingin menerapkan system akuntansi ke dalam bisnis dan perusahaan kita. Konsep
akuntansi memegang peranan penting untuk
masa depan bisnis kita.
Apakah bisnis kecil juga
memerlukan penerapan konsep akuntasi dalam system akuntansinya? Jawabannya jelas
iya, walaupun cuman bisnis kecil, akan
tetapi apabila ia ingin memakai system ekonomi, maka mau tidak mau kita
harus menerapkan konsep akuntansi juga. Memang apakah konsep akuntansi itu
dapat berpengaruh dalam system akuntansi kita? Jawabannya dapat kita ketahui di
bawah.
Konsep akuntansi ada beberapa
jenis. Setiap ahli akuntansi mempunyai pendapat yang banyak tentang konsep
akuntansi, akan tetapi ada bebrapa konsep akuntansi dasar di mana para akuntan
memiliki pendapat yang sama, dimana perusahaan harus dikondisikan sesuai dengan
konsep akuntansi yang ada.
Konsep akuntansi yang pertama
adalah konsep bisnis entitas. Konsep bisnis entitas merupakan konsep dimana akuntansi
membatasi data yang digunakan dalam system akuntansi. Data yang digunakan
sebatas data ekonomi yang berhubungan langsung dengan bisnis atau perusahaan. Jadi
di sini terdapat pemisahan kekayaan antara si pemilik dengan perusahaannya. Transaksi
ekonomi yang dilakukan oleh pemilik yang tidak secara langsung berpengaruh
kepada bisnisnya tidak boleh dimasukkan ke dalam system akuntansi. Hal ini
dilakukan untuk menghindari ketidakkcocokan antara laporan keungan yang
dihasilkan dengan kondisi bisnis perusahaan secara nyata. apabila transaksi
pemilik juga dimasukkan ke dalam transaksi perusahaan maka laporan yang
dihasilkan tidak akan bisa menunjukkan keadaan perusahaan yang sebenarnya.
Konsep akuntansi yang kedua
adalah konsep biaya dengan pendapatan. Konsep ini menerankan bahwa dalam rangka
mendapatkan keuntungan atau pendapatan, suatu bisnis pasti mengeluarkan biaya
untuk mendapatkannya. Tidak ada pendapatan yang dating begitu saja tanpa ada
rentetan biaya yang mengiringinya.
Konsep akuntansi yang ketiga
adalah konsep obyektivitas, dimana konsep ini mengharuskan setiap transaksi
yang akan dimasukkan ke dalam system akuntansi terdapat bukti yang nyata.
contohnya setiap pembelian yang akan dimasukkkan ke dalam system akuntansi
harus ada bukti nyata berupa kuitansi, bukti serah terima barang dll.
Konsep yang keempat adalah konsep
biaya. Konsep biaya menekankan pada pencatatan nilai atas asset atau hutang
yang kita dapatkan harus sesuai dengan nilai di mana kita memperoleh asset atau
hutang tersebut. Contohnya adalah apabila kemarin membeli barang seharga 5.000,
kemudian besoknya ternyata harganya sudah naik sebesar 10.000, maka nilai
barang yang harus kita catatkan adalah sebesar 5.000, bukan 10.000.
Konsep yang kelima adalah konsep
unit penghitungan. Konsep penghitungan mengharuskan dalam pencatatan akuntansi
menggunakan unit penghitungan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Sebagai contohnya
adalah apabila kita ingin mencatat tanah yang kita beli apakah kita menggunakan
mata uang rupiah atau dollar? Pemilihan unit penghitungan biasanya sesuai
dengan mata uang Negara di mana bisnis itu berjalan. Kalau bisnis kita di
Indonesia ya kita menggunakan mata uang rupiah.
Konsep akuntansi yang keenam
adalah konsep bisnis yang berjalan terus. Di konsep ini harus dikondisikan di
mana bisnis yang kita jalankan berjalan terus dan tidak seperti bisnis musiman
yang hanya beroperasi pada waktu – waktu tertentu. Mengapa hal ini menjadi
salah satu konsep akuntansi? Hal ini karena sitem akuntansi memang didesain
untuk bisnis yang berkelanjutan, bukan bisnis yang sekali waktu langsung bubar.
Konsep yang ketujuh adalah konsep
mata uang yang stabil.
0 comments:
Post a Comment