Tuesday, November 20, 2012

Konsep Akuntansi




Konsep akuntansi merupakan suatu anggapan dasar yang kita terapkan pada perusahaan dan bisnis kita. Konsep dasar akuntansi  harus diterapkan apabila kita juga ingin menerapkan system akuntansi ke dalam bisnis dan perusahaan kita. Konsep akuntansi  memegang peranan penting untuk masa depan bisnis kita.
Apakah bisnis kecil juga memerlukan penerapan konsep akuntasi dalam system akuntansinya? Jawabannya jelas iya, walaupun cuman bisnis kecil, akan  tetapi apabila ia ingin memakai system ekonomi, maka mau tidak mau kita harus menerapkan konsep akuntansi juga. Memang apakah konsep akuntansi itu dapat berpengaruh dalam system akuntansi kita? Jawabannya dapat kita ketahui di bawah.
Konsep akuntansi ada beberapa jenis. Setiap ahli akuntansi mempunyai pendapat yang banyak tentang konsep akuntansi, akan tetapi ada bebrapa konsep akuntansi dasar di mana para akuntan memiliki pendapat yang sama, dimana perusahaan harus dikondisikan sesuai dengan konsep akuntansi yang ada.
Konsep akuntansi yang pertama adalah konsep bisnis entitas. Konsep bisnis entitas merupakan konsep dimana akuntansi membatasi data yang digunakan dalam system akuntansi. Data yang digunakan sebatas data ekonomi yang berhubungan langsung dengan bisnis atau perusahaan. Jadi di sini terdapat pemisahan kekayaan antara si pemilik dengan perusahaannya. Transaksi ekonomi yang dilakukan oleh pemilik yang tidak secara langsung berpengaruh kepada bisnisnya tidak boleh dimasukkan ke dalam system akuntansi. Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidakkcocokan antara laporan keungan yang dihasilkan dengan kondisi bisnis perusahaan secara nyata. apabila transaksi pemilik juga dimasukkan ke dalam transaksi perusahaan maka laporan yang dihasilkan tidak akan bisa menunjukkan keadaan perusahaan yang sebenarnya.
Konsep akuntansi yang kedua adalah konsep biaya dengan pendapatan. Konsep ini menerankan bahwa dalam rangka mendapatkan keuntungan atau pendapatan, suatu bisnis pasti mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Tidak ada pendapatan yang dating begitu saja tanpa ada rentetan biaya yang mengiringinya.
Konsep akuntansi yang ketiga adalah konsep obyektivitas, dimana konsep ini mengharuskan setiap transaksi yang akan dimasukkan ke dalam system akuntansi terdapat bukti yang nyata. contohnya setiap pembelian yang akan dimasukkkan ke dalam system akuntansi harus ada bukti nyata berupa kuitansi, bukti serah terima barang dll.
Konsep yang keempat adalah konsep biaya. Konsep biaya menekankan pada pencatatan nilai atas asset atau hutang yang kita dapatkan harus sesuai dengan nilai di mana kita memperoleh asset atau hutang tersebut. Contohnya adalah apabila kemarin membeli barang seharga 5.000, kemudian besoknya ternyata harganya sudah naik sebesar 10.000, maka nilai barang yang harus kita catatkan adalah sebesar 5.000, bukan 10.000.
Konsep yang kelima adalah konsep unit penghitungan. Konsep penghitungan mengharuskan dalam pencatatan akuntansi menggunakan unit penghitungan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Sebagai contohnya adalah apabila kita ingin mencatat tanah yang kita beli apakah kita menggunakan mata uang rupiah atau dollar? Pemilihan unit penghitungan biasanya sesuai dengan mata uang Negara di mana bisnis itu berjalan. Kalau bisnis kita di Indonesia ya kita menggunakan mata uang rupiah.
Konsep akuntansi yang keenam adalah konsep bisnis yang berjalan terus. Di konsep ini harus dikondisikan di mana bisnis yang kita jalankan berjalan terus dan tidak seperti bisnis musiman yang hanya beroperasi pada waktu – waktu tertentu. Mengapa hal ini menjadi salah satu konsep akuntansi? Hal ini karena sitem akuntansi memang didesain untuk bisnis yang berkelanjutan, bukan bisnis yang sekali waktu langsung bubar.
Konsep yang ketujuh adalah konsep mata uang yang stabil.

0 comments:

Post a Comment

◄ Newer Post Older Post ►