T Account
Penggunaan akun T dalam pencatatan sebenarnya dapat
memperlihatkan saldo setiap saat dan setiap waktu, setiap saat kita melakukan
pencatatan. Akan tetapi T akun hanya cocok di level pembelajaran bukan untuk
diterapkan dalam akuntansi bisnis di dunia nyata. mengapa kami bisa berkata
demikian? Memang dengan T akun kita bisa update saldo keuangan perusahaan kita,
akan tetapi penggunaan T akun akan menjadi
sulit jika transaksi bisnis berjumlah banyak. Di dunia pendidikan transaksi
yang digunakan cenderung sedikit, padahal pada kenyataannya transaksi bisnis
walaupun bisnis itu bisnis kecil jumlahnya lumayan banyak.
Pada saat pertama kali belajar tentang akuntansi, pasti akan
mempelajari T akun karena dengan T akun, pelajaran akan mudah dipahami. Akan
tetapi jika focus kita langsung melaksanakan bisnis dan sekaligus praktek ilmu
akuntansi sebaiknya memakai metode yang biasa saja seperti yang ada di
sini.
Prinsip dasar T akun sebenarnya sama seperti pencatatan
transaksi yang sudah kami jelaskan di sini
dan di sini.
Hal yang membedakan adalah penggunaan semacam pembatas antara kredit dan debit
sehingga terlihat jelas perbedaaan antara kedua akun yang berada di dalamnya.
Bentuk T akun adalah seperti yang ada di atas, di mana yang
kiri adalah akun debit dan yang sebelah kanan adalah akun kredit.
Kalau kita cermati lebih dalam gambar diatas, kita akan
menyadari perbedaan metode T akun dengan metode pencatatan yang biasa. Seperti yang
kita lihat sendiri pencatatn yang dilakukan dengan metode T akun, setiap akun
memiliki T akun sendiri. Seperti contoh di atas adalah T akun untuk akun kas
saja. Sedangkan untuk akun – akun yang lain juga punya akun T sendiri –
sendiri. Hal inilah yang membuat T akun menjadi tidak efisien jika diterapkan
dalam dunia bisnis yang nyata.
Kita ambil contoh saja transaksi pertama di artikel berikut. Dimana
sebagai pemilik perusahaan Adi menabung di bank sebesar 20.000 atas nama
perusahaannya, yaitu PJ. Dalam kasus ini kita perlu membuat dua T akun, dimana
yang satu akun T untuk kas dan yang lain adalah akun T untuk ekuitas milik Adi.
Coba bayangkan, hanya satu transaksi saja kita perlu membuat dua T akun,
apalagi transaksi yang jumlahnya banyak.
0 comments:
Post a Comment