Thursday, November 22, 2012

T Account



T Account
Penggunaan akun T dalam pencatatan sebenarnya dapat memperlihatkan saldo setiap saat dan setiap waktu, setiap saat kita melakukan pencatatan. Akan tetapi T akun hanya cocok di level pembelajaran bukan untuk diterapkan dalam akuntansi bisnis di dunia nyata. mengapa kami bisa berkata demikian? Memang dengan T akun kita bisa update saldo keuangan perusahaan kita, akan tetapi  penggunaan T akun akan menjadi sulit jika transaksi bisnis berjumlah banyak. Di dunia pendidikan transaksi yang digunakan cenderung sedikit, padahal pada kenyataannya transaksi bisnis walaupun bisnis itu bisnis kecil jumlahnya lumayan banyak.
Pada saat pertama kali belajar tentang akuntansi, pasti akan mempelajari T akun karena dengan T akun, pelajaran akan mudah dipahami. Akan tetapi jika focus kita langsung melaksanakan bisnis dan sekaligus praktek ilmu akuntansi sebaiknya memakai metode yang biasa saja seperti yang ada di sini.
Prinsip dasar T akun sebenarnya sama seperti pencatatan transaksi yang sudah kami jelaskan di sini dan di sini. Hal yang membedakan adalah penggunaan semacam pembatas antara kredit dan debit sehingga terlihat jelas perbedaaan antara kedua akun yang berada di dalamnya.

 











Bentuk T akun adalah seperti yang ada di atas, di mana yang kiri adalah akun debit dan yang sebelah kanan adalah akun kredit.
Kalau kita cermati lebih dalam gambar diatas, kita akan menyadari perbedaan metode T akun dengan metode pencatatan yang biasa. Seperti yang kita lihat sendiri pencatatn yang dilakukan dengan metode T akun, setiap akun memiliki T akun sendiri. Seperti contoh di atas adalah T akun untuk akun kas saja. Sedangkan untuk akun – akun yang lain juga punya akun T sendiri – sendiri. Hal inilah yang membuat T akun menjadi tidak efisien jika diterapkan dalam dunia bisnis yang nyata.
Kita ambil contoh saja transaksi pertama di artikel berikut. Dimana sebagai pemilik perusahaan Adi menabung di bank sebesar 20.000 atas nama perusahaannya, yaitu PJ. Dalam kasus ini kita perlu membuat dua T akun, dimana yang satu akun T untuk kas dan yang lain adalah akun T untuk ekuitas milik Adi. Coba bayangkan, hanya satu transaksi saja kita perlu membuat dua T akun, apalagi transaksi yang jumlahnya banyak.

0 comments:

Post a Comment

Older Post ►