Setelah kita mengetahui tentang pentingnya laporan keuangan
yang kami sampaikan di artikel sebelumnya tentang manfaat laporan keuangan 1
dan manfaat laporan keuangan 2, maka sekarang seharusnya kita mempunyai alasan
untuk belajar akuntansi, dimana akuntansi merupakan jalan untuk mendapatkan
laporan keuangan. Seperti yang kita tahu, kita tidak akan terlalu focus pada
sesuatu yang tidak kita ketahui manfaatnya bagi kita.
Seperti yang saya bicarakannya sebelumnya, akuntansi
merupakan jalan kita dapat membuat laporan keuangan. Akuntansi merupakan proses
yang terdiri dari beberapa subproses, antara lain analisis, pencatatan,
pengklasifikasian, pengihtisaran, dan yang terakhir adalah proses penginterprestasian.
Setiap proses yang ada harus dilaksanakan secara berurutan
dan tidak boleh dilewati satupun. Mengapa setiap proses yang ada di siklus
akuntansi tidak boleh dilewati? Setiap proses yang ada di akuntansi merupakan
sumber informasi dan data untuk proses yang selanjutnya. Jadi tanpa proses
analisis, proses berikutnya yaitu proses pencatatan tidak akan bisa dilakukan,
apabila bisa dilakukan, hasilnya tidak akan memenuhi kriteria untuk digunakan
dalam proses yang selanjutnya.
Proses yang pertama adalah analisa transaksi yang terjadi di
lingkungan bisnis pemilik. Proses analisa merupakan proses dimana transaksi –
transaksi yang terjadi diperiksa dan dicaritahu apakah transaksi tersebut
mempunyai efek pada bisnis atau tidak. Proses analisa ini merupakan proses
dasar yang penting dimngerti jika ingin membuat laporan keuangan yang baik. Transaksi
mana yang harus dimasukkan ke dalam catatan bisnis dan transaksi mana saja yang
tidak perlu dimasukkan ke dalam catatan.
Siklus akuntansi yang kedua adalah pencatatan. Proses pencatatan
dilakukan setelah yakin bahwa suatu transaksi merupakan transaksi yang
mempengaruhi bisnis. Pencatatan ddilakukan dengan beberapa metode baik itu
metode real time, maupun metode batch. Metode real time merupakan metode dimana
transaksi itu terjadi dan terindikasi merupakan transaksi yang mempengeruhi siklus,
secara langsung dicatat dalam buku catatan transaksi. Sedangkan pada metode
batch, transaksi yang terindikasi dikumpulkan dahulu sampai periode waktu yang
telah ditentukan, kemudian secara periodic dimasukkan ke dalam buku catatan.
Siklus akuntansi yang ketiga adalah pengklasifikasian,
dimana seluruh transaksi yang telah dicatat akan dikelompokan ke dalam jenis
yang sama. Pengelompokan ini berdasarkan bagan
akun standar ( chart of account ) yang telah kita buat sebelumnya. Tujuan dilakukan
pengklasifikasian adalah agar mudah untuk dimengerti, akun yang dipakai tidak
terlalu banyak, dan mudah untuk melakukan proses selanjutnya, yaitu proses
summary.
Siklus akuntansi yang keempat adalah summary. Proses summary
merupakan proses penyatuan segala informasi yang ada dari siklus – siklus akuntansi
yang sebelumnya untuk mendapatkan hasil
yang dicapai dalam proses bisnis.
Siklus akuntansi yang kelima adalah pelaporan. Pelaporan merupakan
proses dimana hasil yang ada akan diajukan kepada pihak – pihak yang memerlukan
laporan keuangan. Untuk bisnis kecil,
biasanya laporan keuangan hanya disampaikan kepada pemilik. Akan tetapi untuk
skala bisnis yang besar, laporan diajukan kepada beberapa pihak sekaligus.
Siklus akuntansi yang terakhir adalah interprestasi laporan
keuangan. Interprestasi laporan keuangan merupakan proses di mana pihak – pihak
yang memerlukan laporan keuangan menerjemahkan maksud dari informasi yang ada
di laporan keuangan. Seperti yang telah kami jelaskan di artikel manfaat
laporan keuangan, laporan keuangan akan diambil informasi yang penting di
dalamnya, bukan hanya nilai angka di laporan tersebut akan tetapi bagaimana
angka – angka tersebut berpengaruh terhadap bisnis yang sedang dijalankan.
0 comments:
Post a Comment